Organisasi - 13 Agt 21, 07:35 Wib
BEKASI - Pentingnya sebuah informasi dalam hal apapun, terlebih berkembangnya digitalisasi. Fokus dan meluas jadi informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Menanggapi tentang saluran informasi yang selama ini sudah dilakukan pemkot bekasi, opininya, "Info yang didapat dari humas juga tidak ada substansinya. Pekerjaan humas tidak jelas, selama ini hanya seremonial yang diperlihatkan. Bahkan sampai media sosial juga tidak ada informasi yang bermanfaat," ungkap Rahmad Dani, Ketua KAMMI Kota Bekasi, usai menghadiri Reses Anggota DPRD Fraksi Partai Golkar, Komarudin, di Kopi Peneleh, Rawalumbu, Kota Bekasi, Sabtu (4/2).
Dalam hal informasi yang sekarang tersaji, menurut Dani tidak ada dampak positif bagi masyarakat. informasi offline maupun online seperti media sosial yang selalu dipublikasi. "Yang bagus bagus dipublikasikan, hanya seputaran wisata, alun alun, acara bazar dan sebagainya. Hal seperti itu gak berdampak positif langsung untuk masyarakat," katanya seraya membayangkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya itu seperti apa.
Dikatakan hal lainnya, soal kecendrungan kota ini tidak jelas mau ke arah mana. Dalam pandangannya tentang pemerintah adalah yang penting ada pembangunan, tidak ada fokus mau dibawa kemana Kota Bekasi ini.
"Kita berharap akhir periode ini, pemerintah bisa fokus membangun masyarakat, khususnya pemuda. Jangan cuma seremonial," tugas Dani.
Dalam Reses pertama yang dilaksanakan Anggota DPRD itu terlihat berbeda. Dengan mengundang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, yang bertujuan bertukar pikiran dan informasi untuk mencerdaskan pemuda serta mengembangkannya.
Dalam reses kali ini, Komarudin mengaku sengaja mengundang mahasiswa dan membahas seputar informasi di Kota Bekasi. Karena menurutnya aktifitas yang dilakukan perkotaan harus memberikan akses mudah kepada mahasiswa soal informasi. "Kongkritnya belum ada kan informasi yang disajikan secara utuh dan komprehensif untuk mahasiswa?" ujarnya.
Menurutnya pemerintah kota Bekasi kurang informatif. Informasi haruslah mampu menyentuh skala luas masyarakat dengan mengedepankan prinsip prinsip universalitas.
Bukan hanya lingkup kecil. "Informasi di Kota Bekasi semuanya masih serba parsial," kata Komarudin.
Menurut Dia, apapun jabatannya PNS memang diciptakan bisa segala bidang. Bidang apapun dia menjabat selama fungsional tentu harus profesional.
"Target saya mengundang mahasiswa ingin mencerdaskan pemuda. Jika informasi lebih mudah didapat, otomatis kecerdasan mudah berkembang," imbuh.
Dalam Reses tersebut Komarudin juga menjelaskan pengertian APBD dan PAD kepada mahasiswa, serta pemanfaatannya sehingga musrenbang dilaksanakan.
ADVERTISEMENT