Advertorial - 14 Des 21, 03:07 Wib
BEKASI - Zaman serba digital bisa dibilang secara tak langsung melenyapkan segala bentuk aktifitas manual yang menjadikan perubahan pada apapun.
Lantas bagaimana dengan perpustakaan yang dulunya banyak diminati pelajar hingga lansia, dengan suasana hening pembaca bisa menikmati tiap tulisan yang dibuat oleh pengarang.
Terpantau di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat juga sudah tak ada nyawa bagi pembaca perpustakaan, serta pihak pemerintah juga dinilai oleh sejumlah masyarakat belum memaksimalkan tempat yang sesuai untuk sebuah perpustakaan.
Kepada tapost.id, Kepala Dinas Perpusda Kota Bekasi, Ahmad Yani mengaku sudah merunut kekurangan dan perkembangan perpustakaan di zaman digital.
Namun kata Dia, pihaknya sedang merancang sebuah perpustakaan dengan konsep standar perpustakaan namun mengikuti zaman.
"Kita sedang dorong perpindahan kantor perpustakaan yang di seberang grandmall kranji, bekas kantor Dinas kesehatan. Memang menunggu kantor Kodim selesai baru kita mulai proses perpindahan," ungkap Ahmad Yani, di Ruang kerjanya, Rabu (28/12/2022).
Dirinya juga mengakui belum semua masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan di kota bekasi. "Sekitar 17 ribu judul stock buku kita. Bukunya banyak namun fasilitas belum memadai," kata.
Kalau negara tetangga, sambung Ahmad Yani, seperti singapura dan Korea, perpustakaannya dilokasi ramai seperti mall dan taman. Sehingga banyak peminat membaca.
"Saya ingin memberi tahu kepada warga ada perpustakaan yang luar biasa. Rancangannya sudah matang, tinggal realisasi dan tunggu tanggal mainnya. Saat ini di belakang kantor walikota belum sempurna karena tidak diketahui masyarakat umum," imbuh Yani.
Zaman digital, Ahmad Yani mengatakan lebih jauh, pemerintah mencoba mengadakan perpustakaan digital dan media sosial. Namun perpustakaan yang nyaman bisa menjadi referensi warga yang belum mempunyai fasilitas digital.
"Suasana membaca yang berbeda akan kita sajikan di gedung perpustakaan yang baru. Nantinya bisa mengembangkan niat baca masyarakat dan mengembangkan juga para penulis dan oengarang yang punya potensi," tukas Dia.
Terpisah hari yang sama, Plt. Walikota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya sedang membuat konsep dan sudah menetapkan kantor ex-Dinas Kesehatan, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat menjadi kantor Perpustakaan Daerah.
"Targetnya selesaikan tahap design. Sebelumnya selesaikan dulu kantor Kodim tahun 2023, baru kita selesaikan perpustakaan," Kata.
Hal ini juga mendapat sorotan Komisi IV Anggota DPRD Kota Bekasi, Evi Mafriningsianti. Menurutnya perpustakaan harus ikuti zaman juga
Penyesuaian tempat.
"Memang semua hal harus mengikuti zaman, Khususnya era digital. Supaya para peminat baca juga memiliki fasilitas secara maksimal," pungkasnya.
ADVERTISEMENT