Peristiwa - 04 Jul 22, 01:38 Wib
BEKASI - Sejumlah 12 juru parkir (Jukir) di Pertokoan Jalan Bintara Raya, RW10, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi terancam jadi pengangguran.
Hal itu disebabkan oleh polemik lahan parkir yang selama ini dikelola oleh para pemuda, akan diambil alih oleh pengurus RW (lingkungan) setempat.
Terpantau, sejumlah 12 jukir yang telah bertugas jaga parkir selama lima tahun di lokasi tersebut merasa peralihan lahan parkir yang diperebutkan lingkungan diperlakukan tak semestinya, hingga tampak mendatangi Mapolsek Bekasi Kota, diwakili Purwanto selaku koordinator jukir, Rabu (14/12/2022).
Kedatangan pihak Jukir ke Mapolsek merupakan buntut perdebatan yang terjadi di lokasi parkir hingga Kapolsek Bekasi Kota, Kompol David mencoba lakukan mediasi, namun pihak lingkungan tampak tak hadirhadir ke Mapolsek.
Kepada tapost.id, Purwanto (Koordinator Jukir) menjelaskan, pihaknya sudah lima tahun beraktivitas menjadi jukir di lokasi itu. Bahkan diakuinya selama satu tahun terakhir membayar retribusi parkir ke Dinas terkait (Dishub) dan juga membayar iuran ke pengurus RW.
"Selama setahun ini kita sudah bayar retribusi parkir loh bang Rp50 ribu per hari. Dan kita juga bayar ke pengurus RW setempat Rp1 Juta tiap bulannya. Masa masih disingkirkan," ungkap Purwanto, selaku pengelola parkir.
Purwanto juga mengatakan bahwa pihaknya telah menerima tiket parkir bukti setor Bapenda Kota Bekasi dan bukti setor UPTD Dinas Perhubungan setempat guna retribusi parkir.
"Kita sudah punya kejelasan yang bisa mengangkat PAD Kota Bekasi juga loh. Gak bisa dong kita disingkirkan. Maka itu kita minta bantuan perlindungan hukum dan akan terus berjuang jangan sampai kita semua nganggur bang," papar Purwanto mewakili belasan jukir yang mencari nafkah keluarganya.
Terpisah, Kapolsek Bekasi Kota, Kompol David menceritakan, persoalan tersebut sudah dilakukan mediasi beberapa kali semenjak Kapolsek sebelumnya. Namun belum ada titik tengah.
"Persoalan ini antara warga lingkungan dengan pengelola parkir. Kita coba mediasi supaya gak berlarut," Kata David, di ruang kerjanya.
Untuk hari ini, sambung David, karena ada peristiwa maka pihaknya coba melakukan mediasi, namun pihak lingkungan tak hadir.
"Kita akan undang dua pihak supaya gak berlarut. Saya juga himbau jangan sampai ada benturan, kita terus lakukan pembinaan secara persuasif," Pungkasnya.
ADVERTISEMENT