Advertorial - 01 Feb 23, 07:32 Wib
BEKASI - Dalam penanggulangan banjir Pemerintah Kota Bekasi, melalui Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBM SDA) fokus pada penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Cakung.
Kabid Sumber Daya Air pada DBM SDA Kota Bekasi, Zainal Abidin mengatakan, sesuai kajian lebar kali cakung dibutuhkan kurang lebih 12 meter, dengan kedalaman sekitar 3 meter. Penanganan tersebut agar bisa menampung kapasitas curah hujan yang tinggi.
Dijelaskan, DAS Kali Cakung yang hulunya dari situ pulo Kecamatan Jatisampurna, melewati Jatiasih, Bekasi Barat, dan Medan Satria, dengan hilir Banjir Kanal Timur (BKT).
"Pemkot Bekasi akan melakukan dua langkah yakni jangka pendek dan jangka panjang," ungkap Zainal, saat ditemui di ruangannya, Senin (22/3/2021).
Zainal menuturkan, upaya yang dilakukan untuk jangka pendek yakni persiapan dengan tim pematusan dan alat berat pada titik-titik yang bisa dilakukan pengerukan guna mengurangi sampah yang dibuang ke sungai.
Sedangkan untuk jangka panjang akan dilakukan pembuatan titik polder di tiga wilayah meliputi, Perumahan Nasio Jatiasih, Graha Indah Jatiasih, dan wilayah Kranji, Bekasi Barat.
Menurutnya, dari sejumlah 10 DAS di Kota Bekasi, kendalanya hampir sama, yakni sedimentasi atau pendangkalan, sampah dan bangunan di garis sepadan sungai (GSS). "Sekarang ini kita konsentrasi di DAS Cakung dalam upaya penanggulangan banjir, dari situ diharapkan DAS yang lain akan dilakukan upaya-upaya sesuai tahapan,"tuturnya.
"Diharapkan tiap RT, RW berupaya meminimalisir limpasan air hujan yang mengalir ke sungai dengan membuat vertical drainase dan membersih sampah atau sedimen di saluran lingkungan masing-masing karena jumlah tim pematusan sangat terbatas," harap Zainal, seraya melakukan persiapan kehadiran tim dari Kementrian Menko Maritim ke Kota Bekasi guna meninjau lokasi DAS Kali Cakung, pada Selasa (23/3/2021).
Editor : Muhamad Budi Nugroho
ADVERTISEMENT