Advertorial - 22 Sep 21, 02:38 Wib
Bekasi - Mitrapos.com, Pemerintah Kota Bekasi lakukan berbagai persiapan dalam perbaikan jalan di sejumlah titik di Kota Bekasi Jawa Barat.
Kali ini, Pemkot Bekasi melakukan persiapan perbaikan jalan di Jalan Raya Agus Salim Bekasi Timur. Dengan didampingi Dinas Bina marga Sumber Daya Air (DBMSDA) dan Lurah Bekasi, Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto memantau lokasi jalan tersebut, Jum’at (24/7).Kesiapan perapihan jalan agus salim yang selama ini selalu terjadi kemacetan yang disebabkan aspal berlubang akan di perbaiki selama kurang lebih 18 hari.Titik macet yang selalu terjadi di jalan Agus Salim yang biasanya juga pada musim hujan terjadi genangan air bahkan di musim kemarau pun memang selalu macet karna adanya lubang yang lumayan banyak ini. Rehabilitasi jalan agus salim ini sudah cukup lama tidak dilakukan kembali, maka dari itu langsung ditindaklanjuti.Tri Adhianto melihat persoalannya terkait genangan air yang biasanya terjadi di musim penghujan, sehingga harus ada perbaikan lagi di setiap bak kontrol atau saluran di pinggir jalan agus salim itu.“Memang terlihat, setiap penghujan ini tuh pasti ada genangan air. Karena kenapa, disetiap bak kontrol tuh ditutup permanen, jadi susah buat di kontrol salurannya.” Tegas Tri.Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto langsung memerintahkan kepada Tim Katak maupun Dinas Lingkungan Hidup agar segera dibongkar saluran Jalan Agus Salim itu, dikarenakan disaat momen ini pas untuk perapihan jalan jalan perkotaan tersebut.“Melihat kondisi saat ini, jalan sudah ditutup dari Rel Kereta Api sampai ke jalan Juanda. Nah, sekarang pas untuk melakukan perapihan semaksimal mungkin.” Pungkas Tri.Sebelumnya, terpisah Kepala Bidang Bina Marga pada DBMSDA Kota Bekasi, Widayat Subroto menjelaskan terkait sejumlah jalan yang akan diperbaiki."Untuk jalan di Kota Bekasi Sudah 96 persen yang sudah diperbaiki. Sisa 4 persen jalan belum diperbaiki dari sekitar 4000 kilometer titik jalan, semua tertunda akibat pandemi Covid-19,"ungkap Subroto.Dikatakan, beberapa titik memang harus dipelihara karena kondisi penggunaan dan kegiatan masyarakat, meskipun belum rusak.Sedangkan untuk wilayah banjir sudah menggunakan material khusus dan dipantau secara continue terutama daerah banjir yang konstruksinya masih aspal. Dalam pemilihan konstruksi juga berdasarkan lokasi, jika salurannya bagus dan tingkat kemiringan bagus bisa pakai aspal."Jika saluran kurang bagus maka pakai beton, karena konstruksi beton lebih kuat dibanding aspal untuk wilayah banjir,"imbuhnya.
ADVERTISEMENT