Advertorial - 30 Nov 23, 05:32 Wib
Mitra Pos -- Kota Bekasi
Puluhan Pondok Pesantren Bekasi kirim ribuan santri untuk semarakan Pawai akbar dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2019 di Kota Bekasi.Pawai yang diikuti ribuan santri tersebut, melakukan perjalanan dari Alun-alun Kota Bekasi menuju Lapangan Plaza Pemkot Bekasi, dengan berjalan kaki.Diketahui, acara yang diselenggarakan oleh PCNU Kota Bekasi dan bekerjasama dengan Forum Pondok Pesantren Kota Bekasi, dengan bermacam lomba antar Ponpes di Bekasi, dimeriahkan pada puncak acara di Lapangan Plaza Pemkot Bekasi.Hadir dalam acara, Ketua MUI, Ketua PCNU Kota Bekasi, Muhamadiyah, seluruh OPD, dan diikuti ribuan santri dari segala umur, baik remaja hingga dewasa."Total ada 5600 santri dari 50 Ponpes yang hadir, terhimpun dalam Forum Ponpes Kota Bekasi," terang Ketua Pelaksana, Muhamad Jufri kepada Mitra Pos, Sabtu (26/10).Jufri juga mengatakan, berbagai perlombaan sudah terlaksana sebelumnya, dengan lomba antara lain, futsal, baca kitab, hadroh, paduan suara, pidato dan mewarnai.Menurutnya, Ponpes dan santri terbanyak yang hadir didominasi dari wilayah Kecamatan Jatiasih, Jatisampur dan Pondokmelati yang ramai memperingati HSN 2019.Dengan pembukaan yang di pimpin oleh Sekretaris Daerah, Reni Anggraeni, ribuan santri beraksi dengan gayanya sendiri dalam pawai ta'aruf, tersusun rapih dengan alur yang cukup jauh, namun mereka tetap bersemangat menuju Lapangan Plaza Pemkot Bekasi untuk menghadiri apel akbar dan acara puncak HSN 2019.Kibaran bendera dari masing-masing ponpes dan bendera HSN juga mewarnai antusias para santri, yang tak kenal lelah dalam memeriahkan pawai tersebut yang dilanjutkan upacara.
HSN 2019 mengusung isu perdamaian dunia, pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam rahmatalilalamin, Islam ramah dan moderat dalam beragama.Upacara HSN 2019 yang dilaksanakan di Lapangan Plaza Penkot Bekasi, di pimpin oleh Ketua GP Ansor Kota Bekasi, M Jufri, sekaligus sebagai ketua panitia, dalam pembina upacara, Wakil Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto.Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, membacakan sambutan Menteri Agama RI, bahwa HSN 2019 mengambil tema “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”.“Hari santri adalah representasi resolusi jihad dan tujuan nasional Indonesia maju dan sejahtera, dan bagaimana kita meneruskan semangat kemerdekaan Indonesia yang sudah luar biasa sampai sekarang ini. Menjunjung nilai luhur Pancasila, UUD 1946, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Ini menjadi ruhnya santri Indonesia,” kata Tri Adhianto.Dirinya berharap, santri di Kota Bekasi bisa mendukung perdamaian dunia. Bersama bisa menepis isu negatif yang bisa mengakibatkan disharmonisasi di antara sesama umat dan antar umat beragama.Tri juga berharap, dalam momentum yang baik ini, sekaligus merefleksikan diri kita untuk evaluasi dan kembali menjunjung keutuhan bangsa dan negara Indonesia. "Kita harap, Kota Bekasi masyarakatnya selalu damai dan saling menghormati,” tuturnya.Hari Santi Nasional ditetapkan Pemerintah jatuh pada setiap 22 Oktober. Hal tersebut merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik pada 10 November 1945 di Surabaya, yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. (Nugi)
ADVERTISEMENT
HSN 2019 mengusung isu perdamaian dunia, pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam rahmatalilalamin, Islam ramah dan moderat dalam beragama.Upacara HSN 2019 yang dilaksanakan di Lapangan Plaza Penkot Bekasi, di pimpin oleh Ketua GP Ansor Kota Bekasi, M Jufri, sekaligus sebagai ketua panitia, dalam pembina upacara, Wakil Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto.Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, membacakan sambutan Menteri Agama RI, bahwa HSN 2019 mengambil tema “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”.“Hari santri adalah representasi resolusi jihad dan tujuan nasional Indonesia maju dan sejahtera, dan bagaimana kita meneruskan semangat kemerdekaan Indonesia yang sudah luar biasa sampai sekarang ini. Menjunjung nilai luhur Pancasila, UUD 1946, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Ini menjadi ruhnya santri Indonesia,” kata Tri Adhianto.Dirinya berharap, santri di Kota Bekasi bisa mendukung perdamaian dunia. Bersama bisa menepis isu negatif yang bisa mengakibatkan disharmonisasi di antara sesama umat dan antar umat beragama.Tri juga berharap, dalam momentum yang baik ini, sekaligus merefleksikan diri kita untuk evaluasi dan kembali menjunjung keutuhan bangsa dan negara Indonesia. "Kita harap, Kota Bekasi masyarakatnya selalu damai dan saling menghormati,” tuturnya.Hari Santi Nasional ditetapkan Pemerintah jatuh pada setiap 22 Oktober. Hal tersebut merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik pada 10 November 1945 di Surabaya, yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. (Nugi)