Mantan Dewan Berharap Mas Tri Realisasikan PSEL Bantargebang

nugie Informasi
18 Feb 2025 08:02Wib
Bagikan atau simpan

BEKASI - Mantan Anggota DPRD Kota Bekasi, Komarudin berharap Walikita Bekasi terpilih, TRI Adhianto segera realisasikan pembangunan pengolahan sampah energi listrik (PSEL) yang sempat dihentikan olrh PJ Walikota Bekasi, R Gani Muhamad.

Dikatakan, sesuai dengan perpres 35 tahun 2018 dimana kota Bekasi yang ditetapkan sebagai daerah percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.

ADVERTISEMENT

Walaupun kita tahu, komarudin menegaskan, bahwa niat baik Tri Adhianto dimasa akhir menjabat walikota sebelumnya, program ini dimentahkan begitu saja oleh PJ Walikota Bekasi, R Gani Muhammad dengan pembatalan tendernya dan tanpa solusi serta tindak lanjut perbaikan pola kerja sama sesuai tata aturan hukum yang berlaku semasa jabatan PJ Walikota di embannnya.

"Walaupun terlontar ucap beliau mendukung PSN tersebut, tapi tidak ada bukti kongkrit project tsb di perbaiki dan di realisasi," ujar Komarudin kepada mataempat.com, Selasa (18/2/2025).

Menurut Dia kepemimpinannya Gani Muhamad cenderung memperlihatkan keputusan yang bertujuan untuk kepentingan politik semata. 

"Saya sebagai warga Bantargebang, berharap penuh kepada Mas Tri dan Mas Harris untuk segera memprioritaskan dan merealisasikan pembangunan PSEL di Bantargebang,”paparnya berharap.

Komarudin menambahkan, perihal program PSEL juga sudah ada pembicaraan dengan gubernur DK Jakarta terpilih, Pramono. Sehingga menjadi sangat logis apabila pembangunan PSEL di kota Bekasi bukan hanya dilakukan oleh Pemkot Bekasi tetapi juga oleh Pemprov DK Jakarta di lahan TPST Bantargebang. 

"Jangan takut apabila ada kelompok kecil yang mengatakan program pembangkit listrik diberbagai daerah lain tidak berdampak pada masyarakat. di kota Bekasi justru Sangat Penting dan harus segera di realisasi dan pasti sangat berdampak positif pada masyarakat," katanya.

Menurutnya, bukan hanya pada persoalan pengurangan timbunan sampah dimana TPST Bantargebang volumenya lebih dari 4 juta M3 ton sampah dan TPA sumurbatu yang volume sampahnya 800 ribuan lebih metrik ton sampah. Tetapi berdampak juga pada penambahan lapangan kerja buat masyarakat sekitar, dampak ekonomis dan ekologis juga menjanjikan perkembangannya.

"Bahkan pengolahan sampah mandiri yang dikelola masyarakat pun harus di dorong menjadi bagian penting sistem pengurangan sampah disini, pemerintah harus juga mendukung, membina serta meningkatkan kapasitas kemampuan mereka dan upgrade teknologi pengolahan sampah (pemulung, pelaku usaha limbah, pengolahan sampah,"imbuhnya.

"Pihak pemprov DK Jakarta, Pemkot Bekasi, pengprov Jawa barat dan masyarakat semuanya bahu membahu mengoptimalkan kemampuan dan potensinya guna mengurangi sampah dan kami mendukung serta antusias untuk itu semua," tegas Komarudin menutup.

Tags: