Advertorial - 06 Mar 21, 05:16 Wib
Mitra Pos - Kota Bekasi, Guna mengembangkan lahan tidak produktif menjadi lahan produktif, warga Kampung Pintu Air RW 03, Kelurahan Harapan Mulya, Medan Satria, mampu menciptakan lapangan pekerjaan di wilayahnya.
Pengembangan tersebut mengikuti arahan dan pelatihan yang telah diberikan Kelurahan kepada warga tentang cara bercocok tanam melalui Aquaponik dan Hidroponik.Selaku Ketua RW 03, Dadi Aryadi terus menjalankan program yang berkaitan wilayah. "Memang sedang kita galakan kegiatan yang berbau usaha untuk meningkatkan nilai ekonomi,"ujarnya kepada Mitra Pos, di Kota Bekasi, Rabu (11/12).Dadi juga berharap, ada kontribusi dari lingkungan bagi warganya, yang bisa menciptakan lapangan kerja sehingga bisa membuka kesadaran warga dalam kekompakan.Sementara, Sekretaris RW 03, Aris Bagas juga mengatakan, kita coba mempertahankan wilayah Kota Bekasi yang notabene terdiri dari zona kawasan pemukiman perumahan, yang sudah sulit menemukan lahan pertanian.Salah satu binaan lingkungan serta kelurahan yang kini dikembangkan telah mendapatkan ilmu bermanfaat dari peran RW dan Kelurahan.Selain mengembangkan tanaman hidroponik Kampung Pintu Air juga mengembangkan tanaman aquaponik, yang berawal dari pelatihan pemerintah, hingga berkembang di wilayahnya.Dikatakan, untuk Aquaponik tidak terlalu banyak membutuhkan nutrisi, karena nutrisi cukup didapat dari kotoran ikan, yang berada di bawah tanaman aquaponik. Berbeda dengan hidroponik yang menggunakan pipa atau semacamnya yang menjadi wadah tanaman.Untuk Aquaponik, terang Bagas, mempunyai tempat seperti kolam, yang dibawahnya terdapat ikan yang berguna mengusir atau menghilangkan plangtom (virus air) yang sering membuat tanaman menjadi bolong, termasuk mengurangi jentik nyamuk. "Kalau aquaponik mengambang di kolam air namun dibatasi dengan sterofom".Bagas juga mengatakan, tanaman aquaponik sudah sangat membantu meningkatkan ekonomi warga setempat, pasalnya sudah berjalan satu tahun ini, penjualan hasil tanaman aquaponik bisa menghasilkan omset bersih sebesar Rp.63 Juta per bulan."Keuntungan warga setempat bisa membeli sayuran dengan harga jauh lebih murah,"tuturnya.Diketahui, dengan lahan seluas 600 meter persegi, bisa dijadikan 140 kavling lahan tanaman, yang mampu meraih keuntungan bersih sebesar Rp.600 Ribu per kavling tiap bulannya."Omset per kavling tinggal dikalikan saja dengan total 140 kavling,"kata.Lebih jauh Bagas mengatakan, dari total perhitungan omset bisa mencapai Rp. 84 Juta, lalu dikurangi modal dan biaya operasional, dan itu sudah terhitung gagal panen dan kendala lainnya.Bagas menambahkan, untuk saat ini kita masih menanam tanaman pangan seperti, bayam merah, kangkung, pakcoy, Sawi, Cecin, Selada, dan sebagainya, dengan mempekerjaka tiga karyawan warga sekitar.Tanaman Aquaponik Bisa Menghasilkan Omset Puluhan Juta Perbulan Mitra Pos - Kota Bekasi Guna mengembangkan lahan tidak produktif menjadi lahan produktif, warga Kampung Pintu Air RW 03, Kelurahan Harapan Mulya, Medan Satria, mampu menciptakan lapangan pekerjaan di wilayahnya.Pengembangan tersebut mengikuti arahan dan pelatihan yang telah diberikan Kelurahan kepada warga tentang cara bercocok tanam melalui Aquaponik dan Hidroponik. Selaku Ketua RW 03, Dadi Aryadi terus menjalankan program yang berkaitan wilayah."Memang sedang kita galakan kegiatan yang berbau usaha untuk meningkatkan nilai ekonomi,"ujarnya kepada Mitra Pos, di Kota Bekasi, Rabu (11/12).Dadi juga berharap, ada kontribusi dari lingkungan bagi warganya, yang bisa menciptakan lapangan kerja sehingga bisa membuka kesadaran warga dalam kekompakan.Sementara, Sekretaris RW 03, Aris Bagas juga mengatakan, kita coba mempertahankan wilayah Kota Bekasi yang notabene terdiri dari zona kawasan pemukiman perumahan, yang sudah sulit menemukan lahan pertanian. Salah satu binaan lingkungan serta kelurahan yang kini dikembangkan telah mendapatkan ilmu bermanfaat dari peran RW dan Kelurahan.Selain mengembangkan tanaman hidroponik Kampung Pintu Air juga mengembangkan tanaman aquaponik, yang berawal dari pelatihan pemerintah, hingga berkembang di wilayahnya. Dikatakan, untuk Aquaponik tidak terlalu banyak membutuhkan nutrisi, karena nutrisi cukup didapat dari kotoran ikan, yang berada di bawah tanaman aquaponik.Berbeda dengan hidroponik yang menggunakan pipa atau semacamnya yang menjadi wadah tanaman. Untuk Aquaponik, terang Bagas, mempunyai tempat seperti kolam, yang dibawahnya terdapat ikan yang berguna mengusir atau menghilangkan plangtom (virus air) yang sering membuat tanaman menjadi bolong, termasuk mengurangi jentik nyamuk."Kalau aquaponik mengambang di kolam air namun dibatasi dengan sterofom". Bagas juga mengatakan, tanaman aquaponik sudah sangat membantu meningkatkan ekonomi warga setempat, pasalnya sudah berjalan satu tahun ini, penjualan hasil tanaman aquaponik bisa menghasilkan omset bersih sebesar Rp.63 Juta per bulan."Keuntungan warga setempat bisa membeli sayuran dengan harga jauh lebih murah,"tuturnya. Diketahui, dengan lahan seluas 600 meter persegi, bisa dijadikan 140 kavling lahan tanaman, yang mampu meraih keuntungan bersih sebesar Rp.600 Ribu per kavling tiap bulannya."Omset per kavling tinggal dikalikan saja dengan total 140 kavling,"kata. Lebih jauh Bagas mengatakan, dari total perhitungan omset bisa mencapai Rp. 84 Juta, lalu dikurangi modal dan biaya operasional, dan itu sudah terhitung gagal panen dan kendala lainnya.Bagas menambahkan, untuk saat ini kita masih menanam tanaman pangan seperti, bayam merah, kangkung, pakcoy, Sawi, Cecin, Selada, dan sebagainya, dengan mempekerjaka tiga karyawan warga sekitar.Dengan Moto RW 03 'Guyub Bersama Membangun Lingkungan', secara otomatis menjadikan sebuah Visi "Lingkungan memberi manfaat bagi masyarakat", serta Misinya, Keharmonisan Pembangunan dan Pemberdayaan. "Upaya mengembangkan wilayah sediri merupakan tanggung jawab kita semua,"tandasnya.Dengan Moto RW 03 'Guyub Bersama Membangun Lingkungan', secara otomatis menjadikan sebuah Visi "Lingkungan memberi manfaat bagi masyarakat", serta Misinya, Keharmonisan Pembangunan dan Pemberdayaan. "Upaya mengembangkan wilayah sediri merupakan tanggung jawab kita semua,"tandasnya.
ADVERTISEMENT