Advertorial - 20 Jan 22, 09:52 Wib
BEKASI - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, melalui Kabid Lalu Lintas, Teguh Indrianto menjelaskan mengapa jembatan depan Perumahan Bumi Satria Kencana (BSK) ditutup.
"Mengapa jembatan ditutup? Apakah sudah sosialisasi?"
Teguh Indrianto menjelaskan, menindaklanjuti notulen yang sebelumnya dihasilkan dari kesepakatan rapat dengan instansi terkait, pola pengaturan lalu lintas disekitar jembatan Grand Komala Lagoon (GKL) dan Bumi Satria Kencana (BSK) dilaksanakan.
Dalam rapat itu dihadiri oleh perwakilan dari KKDM Pelaksana Pekerjaan Becakayu, perwakilan Grand Komala Lagoon (GKL), dan beberapa tenan setempat. Hadir juga DBMSDA, Camat setempat, Dishub, dan Polres Metro Bekasi Kota.
"Hasilnya akan ada pengaturan jembatan-jembatan sebagai putaran, setelah diberlakukannya jalur satu arah,"terangnya.
Dikatakan, dalam notulen rapat sudah diatur bahwa dari jembatan Galaxy hingga jembatan Metropolitan Mall, sejumlah enam jembatan ditentukan titik jembatan yang menjadi putaran jalur satu arah.
Dikarenakan pihak GKL juga sudah memenuhi notulen pada rapat. Diantaranya membangun traffic ligth sebagai pengaturan otomatis lalin simpang GKL, menjadi simpang empat.
Hal lainnya, Teguh menambahkan, dalam rangka managemen rekayasa lalin, Dishub melakukan penutupan jembatan ruko centra Kalimalang (depan BSK) karena berdekatan dengan jembatan GKL.
Selanjutnya dijelaskan, bahwa sudah jauh hari sebelumnya jembatan BSK sudah menjadi fokus DBMSDA Kota Bekasi dengan alasan tertentu. Karena menurutnya permukaan air dengan ujung bawah jembatan sangat berdekatan beda tipis.
Sesuai ketentuan, sambung Teguh, BBWS juga mengimbau bahwa jarak muka air dengan bawah jembatan minimal jarak satu meter, guna menghindari tumpukan sampah dan kenaikan debit air. "Maka jika ke arah Jakarta putarannya sudah ditentukan di jembatan GKL. Sedangkan putaran ke arah Bekasi pada jembatan Al-Azhar dan depan DPD PKS," paparnya.
Selain itu, alasan jembatan BSK ditutup karena alasan segi keamanan dibawah standar. Seperti diketahui tinggi tanjakan dinilai bahaya, dan juga timbul dua simpang empat.
Teguh juga mengatakan, sosialisasi sudah dilakukan sebelumnya melalui Medsos, keterangan pers, dan ke paguyuban ruko Dolphin yang terkena dampak penutupan jembatan. Selain itu forum RW juga sudah disosialisasikan, bahkan spanduk juga sudah terpasang.
Menurut Teguh apapun yang dilaksanakan guna menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman. Apabila menimbulkan ketidakpuasan maka bisa dibicarakan."Memang benar ada beberapa masyarakat yang keberatan karena berputar lebih jauh, namun itu meningkatkan kelancaran lalu lintas. Jangan juga melakukan pengrusakan aset negara,"pungkasnya.
ADVERTISEMENT