Organisasi - 13 Feb 23, 09:28 Wib
BEKASI - Hj. Koimah S.Pd adalah pengusaha limbah plastik yang berdomisili di Kota Bekasi. Dirinya berniat maju pada Pileg 2024, dengan niat sederhananya yakni memberantas sampah dan mengoptimalkan sampah menjadi rupiah.
Seperti diketahui bahwa Kota Bekasi memiliki Bantargebang yang menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang menjadi wadah sampah DKI Jakarta, Bogor dan sekitarnya.
Menurut beberapa pandangan, kalau niatnya hanya tentang sampah, mungkin tidak sepenuhnya mewakili rakyat dalam hal apapun.
Namun tapost.id coba mengulik alasan dan uraian Koimah, mengapa dan apa tujuannya berpolitik dengan alasan dasar tentang sampah.
Koimah mengatakan, sampah adalah limbah yang hanya bisa dibuang oleh berbagai kalangan, sehingga menjadi barang yang tak bernilai bagi beberapa sudut pandang. Bahkan tidak sedikit sampah yang menggunung di tempatnya sehingga pemerintah dan warga setempatnya bingung mengatasinya.
Perlu diketahui, penumpukan sampah yang berlebihan berdampak pada hangusnya keindahan, bahkan sangat bersinggungan dengan kesehatan.
"Bagaimana sebuah kota bisa maju dan berkembang, kalau tidak ada keindahan dan kesehatan di dalamnya".
Koimah adalah satu warga yang memiliki terobosan berani dan beda. Bahkan terobosan itu menjadi penghasilannya sehari hari.
Sampah yang dibuang, ternyata bisa jadi Cuan
Seperti tempat produksi Koimah yang berlokasi di Jln Raya Rawa Kalong
No 113, Tambun utara, Kabupaten Bekasi. Tempat itu dijadikannya wadah untuk memilah sampah anorganik seperti plastik, botol plastik dan sebagainya, sampai proses press limbah dan dijual kepada pabrik yang membutuhkan bahan baku plastik.
Menurut Koimah sampah yang paling susah dihancurkan adalah plastik. Tidak bisa dihancurkan atau dibakar karena bisa berdampak lebih buruk.
"Di tempat saya, beli limbah plastik dari pengepul, dipilah dan di cacah sampai di press. Jadi saya sudah memanfaatkan bahan baku plastik," kata Koimah, seraya mengajak siapapun yang ingin belajar dan menjadikan limbah jadi cuan.
Dan juga menurut Koimah, karena tidak bisa di urai, limbah atau sampah plastik sangat berbahaya dan jadi masalah serius bagi bumi, dengan adanya mikroba tanah dan bakteri tanah yang tertimbun ratusan tahun.
Karena itu, Koimah berniat mengajak masyarakat belajar memanfaatkan sampah jadi bernilai. Sampah itu diproses sampai mempunyai nilai jual.
Dia menjelaskan alasannya maju mengikuti kontestasi pileg 2024 karena ingin mempunyai akses dalam mempertahankan iklim usaha yang kondusif atau stabilitas harga jual.
Karena, sambungnya, pemerintahan yang bagus bisa menjamin iklim usaha yang kondusif dan meningkatkan harga jual. "Dan ini tugas pemerintah dan kita semua," katanya.
Selain itu alasannya adalah ingin berkontribusi lebih besar, khususnya didunia usaha. Bisa berguna dan berpihak kepada masyarakat.
"Karna menurut saya kebijakan prioritas bisa membantu masyarakat lebih luas," pungkasnya.
ADVERTISEMENT