Merasa Terjebak, Bacaleg Nasdem Bekasi Buka Suara

nugie Organisasi
26 Jan 2023 15:15Wib
Bagikan atau simpan
BEKASI - Polemik DPD Nasdem Kota Bekasi sempat jadi perbincangan di awal tahun 2023. Sejumlah pengurus dan Bacaleg menyepakati pergantian ketua DPD Nasdem Kota Bekasi, Aji Alisyahbana.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Mosi tak percaya yang terjadi lantaran Aji Alisyahbana dinilai tidak transparan dalam hal keuangan, one man show, tidak bersinergi dengan DPC (tingkat kecamatan) dan tidak menjalankan mesin partai dengan baik. Tampak sejumlah Bacaleg Kota Bekasi hadir dan ikut menandatangani kesepakatan Mosi tak percaya terhadap ketua aktif. Namun kepada tapost.id, salah satu Bacaleg Dapil III, Syafrizal mempunyai pendapat sendiri terkait kegiatan di Hotel Horison, Minggu (22/1/2023) lalu. Dia mengaku tidak mengetahui akan adanya polemik pada kegiatan yang tertulis di undangan pembekalan bacaleg untuk pemilu 2024, yang ditandatangani oleh Ketua Bapilu Nasdem Kota Bekasi, Imam Wahyudi. Melihat undangan keterkaitan bacaleg, Syafrizal memastikan kehadiran dirinya sebagai bacaleg. Dan juga terkait tandatangan di lembaran kertas yang bersandar di papan juga dikatakannya hanya kertas putih tanpa judul, yang membuat dirinya ikut serta menandatangani sebagai bacaleg. "Saya tahunya undangan untuk bacaleg, sesuai tertulis di undangan. Saya kaget ketika pembahasan berubah menjadi menjadi masalah ketidaksukaan. Saya merasa terjebak dengan undangan itu," ungkap Syafrizal, seraya mengaku belum memahami politik dan berpartai karena masih baru, di Kota Bekasi, Rabu (25/1/2023). Kendati begitu, Syafrizal menegaskan tidak menyalahkan dua sisi dalam polemik itu. Dengan adanya pernyataan DPW l, seperti informasi yang diceritakan Aji Alisyahbana kepada dirinya "Tentu jika ini sudah terkoodinir dengan baik antara DPW dan DPD. Maka kita kembali tetap berpatokan pada Aji Alisyahbana selaku pemimpin kota bekasi," terang Syafrizal. Menurutnya, ini merupakan kritik keras bagi pengurus partai agar bisa mengevaluasi kekurangan lebih baik lagi. Terpisah, berbeda keterangan dari Ketua DPC Nasdem Bekasi Selatan, Novia Ika Stella Kurnia, bahwa DPC tidak berpihak kepada siapapun. Yang dipikirkan olehnya hanya fokus pada tugas mempersiapkan 2024. Diakuinya bukan hal mudah, untuk bekerja terutama dalam kepartaian. Karena banyak dinamika politik selalu bergerak, dan tidak mengetahui siapa lawan dan siapa kawan. "Kehadiran saya menghormati undangan yang diberikan tim Bapilu kepada teman lainnya. Lepas dari polemik, ternyata ada pernyataan mosi tidak percaya," kata Stella, yang diketahui satu satunya wanita yang menjadi Ketua DPC Nasdem. Dikatakan, pada kegiatan tersebut terpampang sebuah banner pengarahan tentang kerja Bapilu membantu teman bacaleg dan memberikan pengarahan pada pemilu 2024. Lepas dari itu dirinya tidak mau tahu. "Saya baru di dunia politik, dan percaya dengan teman teman membawahi lima kelurahan di Bekasi Selatan itu gak gampang. Seharusnya dinamika ini tak perlu terjadi. Kenapa tidak bekerja saja dan melakukan hal yang signifikan untuk Partai," ujarnya heran, si Sekretariat DPRt, Kayuringin Jaya. Mengenai tidak adanya sinergitas seperti yang ditudingkan kepada Aji Alisyahbana, Stella mengaku bahwa DPC Selatan selalu bersinergi dengan DPD, bahkan sering ada kegiatan, dan itu sebaliknya. "Inilah politik bang, pasang surut pasti terjadi. Saat ini karena sudah mendekati pemilu, mau tidak mau harus kerja kerja dan kerja," pungkasnya.
Tags: